in

Mengenal Varian Virus Omicorn yang Mulai Mengancam

Bagikan Artikel Ini

Pandemi Covid 19 masih mengintai semua umat manusia. Setelah heboh dengan varian Delta plus berasal dari India, saat ini dunia melalui WHO memperingatkan ancaman baru dari mutasi virus tersebut, namanya adalah Omicorn.

Varian B.1.1.529 ini dikonfirmasi berasal dari Afrika Selatan dipercaya menjadi penyebab utama, gelombang 4 yang dialami sejumlah negara, terutama Jerman. Dimana, beberapa hari lalu terkonfirmasi kasus harian mencapai 50 ribuan lebih.

Hal ini juga yang membuat Australia memutuskan kembali melakukan lockdown. Konon katanya, jenis tersebut lebih menular dibandingkan varian Delta. Berikut beberapa fakta menarik yang dapat diperhatikan, berikut ulasannya.

Kemampuan mutasi virus yang berbahaya

Perlu diketahui bahwa, pertama kali Omicorn ini ditemukan di salah satu provinsi di Afrika Selatan bernama Gauteng. Hanya saja, dalam penelitian paling mutakhir menyebutkan bahwa, varian ini pertama kalinya muncul di kawasan Bolivia pada 11 November 2021.

Mutasi yang dilakukan oleh virus ini memang tidak biasa. Menunjukkan, kemunculannya dari infeksi HIV yang memang tidak terobati. atau bagi penderita dengan gangguan kekebalan tubuh.

Menurut penelitian, protein yang terkandung didalamnya berjumlah 30 mutasi dimana, daya ikat ke sel manusia lebih kuat. Konon menurut penelitiannya pengikatan tersebut diyakini dua kali lebih mematikan dibandingkan Delta Plus.

Menurut kesehatan Inggris, Varian ini bisa dikatakan paling kompleks karena, belum diketahui bagaimana interaksinya, tetapi resistensi terhadap antibodi serta peningkatan terhadap penularannya sampai saat ini cukup besar walau, masih terus diteliti.

Menjadi virus yang wajib diperhatikan dunia

Memasuki akhir tahun dan libur natal, beberapa negara justru melewatinya dengan duka karena, gelombang 4 corona menyerang. Hal tersebut menjadi salah satu perhatian dari WHO.

Karena, tingkat penularannya diketahui lebih cepat 2 kali lipat dari Delta Plus. Bisa dibayangkan bukan? Bagaimana mengerikannya varian tersebut, dimana Virus sebelumnya saja membuat semua warga masyarakat mengalami kepanikan hebat.

Penularannya diketahui mencapai 5 detik, menurut WHO untuk Omicorn sekitar 2 detik lebih cepat. Bahkan, risiko terinfeksi ulang bisa saja terjadi, hal tersebut terkonfirmasi di berbagai negara sehingga, Rumah sakit penuh dan tidak mampu menampungnya.

Hanya saja, masih sebatas kemungkinan. Tetapi, melihat dari apa yang terjadi di berbagai negara rasanya tinggal menunggu waktu saja, untuk peneliti dunia, mengatakan Omicorn sebagai ancaman serius.

Waspada lebih kepada seluruh negara

Kewaspadaan harus segera dilakukan, melihat dari kasus yang terjadi di Afrika Selatan, mengemukakan awalnya mereka hanya 200 an kasus per hari saja. Tetapi, dengan hadirnya jenis ini angka itu melonjak tajam menjadi 1000 lebih.

Menariknya,, 80% dari infeksi tersebut terdapat di Provinsi Geuteng, jika diteliti lebih dalam lagi, tingkat penularan yang terjadi di angka 1,9. Dimana angka toleransinya hanya 1,0 hal ini membuat tingkatnya akan terus bertambah.

Bila dibawah 1.0 biasanya penularannya akan memperlambat hingga menghilang. Kewaspadaan juga harus ditingkatkan karena, efektivitas dalam menghadapi varian ini akan menurun drastis.

Bukan hanya dari vaksin saja, melainkan anti body tubuh juga sangat berpengaruh. Dengan menurun antibodi itu, kemungkinan tertular dan munculnya gelombang baru pasti akan terjadi, bahkan kondisinya jauh lebih parah.

Bagaimana dengan Indonesia?

Sampai saat ini, Indonesia masih negara yang mampu mengendalikan Varian Delta Plus. Karena, kasus hariannya menurun drastis dari ribuan hanya menjadi ratusan saja. Angka yang turunnya cukup tajam.

Hanya saja, bagaimana melawan omicorn ini? Sejumlah negara menunjukkan kesulitan dalam melawannya, dengan tingkat efektivitas vaksin hanya 6 bulan saja, membuat pemerintah harus memberikan langkah strategi. Apalagi, virus ini sudah terkonfirmasi di Indonesia.

Setidaknya memberikan tambahan booster agar penularannya dapat dicegah, selain itu keputusan untuk melarang euforia berlebihan ketika Natal dan Tahun Baru dinilai tepat. Dengan begini, kemungkinan terjadinya kolaps bisa dihindari.

Varian virus corona akan terus bermutasi, sampai ilmuwan benar-benar mampu membuat obat yang ampuh membunuhnya. Walau menakutkan Anda tidak perlu panik, karena antibodi tubuh masih mampu mengatasinya, tetap jaga pola hidup sehat dan selalu mengikuti protokol kesehatan dimana saja dan kapan saja.