Petani tidak butuh lahan yang luas untuk mendulang sukses. Cukup niat dan tekad serta mampu memanfaatkan lingkungan sekitar saja maka, apa yang Anda inginkan akan terwujud. Hal itu dibuktikan oleh Dalimin, Jagoan lokal yang bisa meraup untung dari cabai walau hanya memanfaatkan atap rumahnya.
Tinggal di daerah perkotaan Jogja membuatnya kesulitan menemukan lahan luas untuk menanam. Tetapi, lelaki paruh baya itu tidak lantas berkecil hati begitu saja. Dia mempunyai banyak cara sehingga, menggunakan bagian atap yang sempit untuk menanam.
Hasilnya, cukup mengejutkan dimana tanaman tersebut tumbuh subur dan beberapa waktu bisa panen melimpah. Bahkan, saat harga cabai sedang melambung tinggi hingga ratusan ribu per kilo. Jagoan Lokal asal jogja itu mampu meraup untung cukup banyak.
Pemilihan cabai tersebut bukan tanpa alasan. Jenis ini sudah bisa panen setelah 3 bulan penanaman dan bisa dilakukan terus menerus sampai 2 tahun. Kondisi tersebut sangat menguntungkan bagi para petani.
Menanam cabai sebenarnya mudah
Proses menanam sebenarnya tidak sulit. Para petani harus memastikan unsur hara didalam tanah, vitamin hingga mineralnya tercukupi setiap saat, tetapi jangan sampai berlebihan memberikannya. Dengan begini, kualitasnya akan terjaga.
Cabai yang bagus, bisa menaikkan nilai jualnya. Menariknya, Dalimin tidak menanam satu jenis melainkan berbagai macam seperti, setan, warna-warni, rawit, keriting. Dengan begini, sudah menghemat belanja, karena kebutuhannya bisa mengambil sendiri dari pohonnya.
Untuk budidaya sendiri, memastikan pada awal penanaman menggunakan polybag dengan ukuran 45 cm. Selanjutnya, memastikan terkena sinar matahari cukup dan hindari air hujan yang berlebih, caranya menutup bagian tanah menggunakan plastik UV.
Jangan lupa memberikan pupuk kandang setiap satu minggu sampai satu bulan sekali. Pastikan pula mencabut tanaman liar yang akan mengganggu pertumbuhan cabai tersebut. Dari perlakukan secara rutin, agar hasilnya bisa melimpah ruah.
Kendala budidaya tanaman cabai
Walaupun mudah, ada berbagai kendala akan ditemui khususnya bagi para petani. Biasanya menemukan daunnya yang keriting karena hama. Kondisi tersebut membuat kualitas dan rasa cabai itu sendiri menjadi kurang.
Semua itu disebabkan oleh serangga jadi, harus segera dicarikan solusi demi menyelamatkan tanamannya. Usahakan jangan menggunakan bahan kimia, agar kualitasnya tetap terjaga. Tetapi, memakai cara alami saja sudah cukup membantu.
Cobalah mencari tembakau, kemudian direndam ke dalam air, tetapi jangan terlalu kental. Selanjutnya, semprotkan ke tanaman yang sakit tersebut. Perlu diketahui, setiap petani mempunyai langkah masing-masing dalam mengatasi hama tersebut.
Jadi, tidak harus mematuhi langkah dari Dalimin ini, hanya saja bisa dijadikan referensi utama. Bila terpaksa menggunakan kimiawi, lakukan saja asalkan jangan berlebihan, dan tetap lakukan pencegahan secara alami.
Ilmu yang bisa dipelajari dari Dalimin
Jagoan lokal ini mengajarkan bahwa, menjadi petani itu mudah. Tidak perlu modal terlalu besar dengan membeli lahan yang luas. Manfaatkan saja apa yang dipunya, bisa disebut petani karena, mereka mampu panen dan mendapatkan hasilnya.
Tetapi, untuk memastikan keuntungan melimpah jangan hanya didiamkan begitu saja. Anda harus melengkapinya dengan ilmu pengetahuan bagaimana caranya agar bisa panen melimpah dan paling penting menang melawan hama.
Musuh terbesar dari para petani biasanya adalah serangga, yang membuat panennya berkurang atau kualitasnya menurun. Berikan perhatian lebih kepada tanaman tersebut, karena mereka pasti bisa merasakan.
Dari Dalimin, semua belajar bagaimana caranya menjadi petani tanpa adanya alasan. Lelaki itu bisa membuktikan dengan lahan seadanya, tanaman cabainya dapat hidup, memberikan penghasilan lebih serta memenuhi berbagai kebutuhannya. Bagaimana, Anda sudah siap menjadi petani seperti Dalimin?