in

Mengenal Sosok Bapak Indonesia H.O.S Tjokroaminoto

Bagikan Artikel Ini

Salah satu Pahlawan Nasional yang ikut membela bangsa dan negara dan merebut kemerdekaan Bangsa Indonesia atas Belanda adalah Hadi Oemar Said Tjokroaminoto. Dimana pemikirannya dan aksinya untuk Indonesia patut mendapatkan penghargaan setinggi-tingginya.

Jika, harus ditanya siapa yang paling berjasa dan membuat Republik Indonesia ini merdeka jawabannya adalah Beliau, H.O.S Tjokroaminoto. Menapa bisa demikian? Bukannya yang mendeklarasikan kemerdekaan adalah Soekarno dan Moh. Hatta?

Ya, memang mereka yang merancang dan berani menyatakan diri kalau NKRI merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Hanya saja, siapa yang membuat mereka jadi seperti ini? Punya keberanian secara semangat dan intelejensi diplomasi.

Menurut sejarahnya, beliau adalah seorang guru yang memberikan pelajaran berharga tentang arti pentingnya kata merdeka itu. Bukan hanya menjadi kata semata lalu menghilang. Tidak heran bila gelar yang disematkannya adalah bapaknya Indonesia.

Cerita Rakyat Tentang H.O.S Tjokroaminoto

Hadi Oemar Said ini lahir pada tanggal 16 Agustus 1882 di Desa Bukur, Madiun, Jawa Timur. Memulai karirnya di dunia Politik dengan menjadi ketua di Sarekat Islam mulai dari 1914 sampai 1934.

Dalam kepemimpinannya tersebut, Organisasi Serikat Islam menjadi yang paling besar, disegani di seluruh Indonesia. Kemampuan berpolitiknya turun dari Sang Kakek karena, mantan Bupati Ponorogo.

Sedangkan, Ayahnya adalah seorang asisten Bupati saja. Pada tahun 1902 beliau lulus OSVIA di Magelang. Sekolah ini milik Belanda dimana, mereka akan dijadikan sebagai petugas dan abdi negara.

Beliau juga pernah bekerja di Ngawi sebagai kesatuan kerja administratif. Dari sini Hadi Oemar Said pindah ke Surabaya dan bergabung ke Serikat Dagang Islam. Atas usul beliau pula namanya akhirnya diganti menjadi Serikat Islam.

Setelah perubahan tersebut, Beliau akhirnya menduduki Kepala Cabang di Surabaya. Kariri politiknya di Organisasi terus berkembang pesar. Pada tahun 1913 tepatnya 25 Maret. Tjokroaminoto ditunjuk Wakil Ketua waktu itu masih memakai nama Central Seikat Islam. Beliau mendampingi ketua yang dijabat oleh Hadji Samanhoedi.

Waktu itu, Central Serikat Islam berpusat di Kota Solo. Baru satu tahun setelahnya, Beliau Resmi menjadi ketua pada kongres yang diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal 19-20 April 1914.

Sejak saat itu, Kantor Pusat pindah dari Surakarta menuju ke Surabaya. Pada tahun pertama kepemimpinan H.O.S Tjokroaminoto anggota dari organisasi ini sudah tercatat kurang lebih 400 ribu orang. Angka yang cukup fantastis.

Awal Mula Karir Politik 

Karir Politik Beliau dimulai setelah beberapa orang didepak dari Serikat Islam yang menganut paham kiri. Setelah itu, organisasi ini resmi menjadi sebuah partai. Pada Kongres pada tahun 1929, mereka berubah nama menjadi Partai Sarekat Islam atau PSII.

Dunia Politik memang sudah tidak asing baginya dimana seluruh pemikirannya untuk bangsa dan negara ini diserap oleh generasi penerusnya. Ilmu yang ditularkannya membekas di hati terutama bagi Presiden Soekarno.

17 desember 1934 Tjokroaminoto akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Sejak saat itu, Partai Sarekat Islam akhirnya bubar karena, anggotanya terpecah belah. Pada tahun 1961 akhirnya, Presiden Soekarno menetapkannya sebagai salah satu Pahlawan Nasional.

Walaupun, perjuangannya tidak seperti Bung Tomo dan Jenderal Soedirman. Tetapi, apa yang diajarkannya untuk para pemuda bangsa patut untuk di contoh. Pemikirannya memberikan inspirasi bagi rakyat untuk tidak diam saja.

Mereka harus bangkit hingga akhirnya, kemerdekaan tersebut bisa direbut. semua itu karena, bakti dan jasa dari H.O.S Tjokroaminoto. Tanpa ilmu beliau mungkin, tidak ada yang nama soekarno dan pahlawan lainnya yang mampu mewujudkan keinginan seluruh masyarakat Indonesia untuk merdeka.