Masyarakat Jawa tidak pernah lepas dari yang namanya mitos dan kepercayaan. Salah satunya adalah ketindihan, dimana menurut mereka ada makhluk halus diatasnya sedang menindih badan sehingga, sulit untuk bergerak.
Saat ini ilmu pengetahuan sudah berkembang pesat, dimana banyak hal yang kurang logis oleh kepercayaan seperti mitos dapat dijelaskan melalui medis. Termasuk kejadian ketindihan dimana, dunia kesehatan memberinya nama sleep paralysis.
Bila diartikan, kondisi tubuh Anda sulit untuk bergerak atau berbicara, pada saat bangun atau hendak tidur. Biasanya berlangsung mulai dari detik hingga menit, walau hanya sebentar bagi penderita kondisi tersebut rasanya cukup menyiksa,
Perlu diketahui, penyakit ini sebenarnya bisa di alami oleh siapa saja, baik anak-anak sampai lansia. Terutama, bagi mereka yang mengalami beberapa gangguan seperti stress, insomnia, sampai kecemasan berlebihan.
Jenis ketindihan dan proses terjadinya
Sleep Paralysis bukanlah penyakit yang datang tiba-tiba, melainkan terjadi secara perlahan dan melalui berbagai proses. Dalam kondisi medis pada saat tidur, tubuh mengalami dua fase pertama adalah non-rapid eye movement, dimana tubuh akan menyesuaikan diri terlebih dulu.
Setelah merasa rileks dan santai, selanjutnya ke tahap rapid eye movement. Disana, mata bergerak lebih cepat, biasanya mimpi akan muncul. Seluruh otot pada tubuh akan berhenti seketika, sehingga sulit untuk digerakkan.
Kasus ketindihan terjadi pada masa ini, dimana tiba-tiba Anda terbangun. Dimana, otak belum siap mengirimkan sinyal untuk bangun tetapi, Anda sudah membuka mata. Kalau sudah seperti ini tubuh sulit untuk digerakkan
Bukan hanya kesulitan bergerak saja, masalah lain juga terasa seperti, kesulitan bernapas, sampai muncul berbagai macam halusinasi. Tekanan yang berat bukan karena ada makhluk halus, melainkan perintah otak yang belum sampai sehingga, untuk digerakkan susah.
Kondisi tersebut juga bisa terjadi pada masa bangun dan hendak tidur. Pada dasarnya, menuju ke tahap NREM membutuhkan waktu. Disini, Anda masih bisa merasakan berbagai hal disekitar dan mampu membuka mata, hanya saja untuk bergerak sudah sulit.
Cara mengatasi ketindihan bila terjadi
Tidak hanya pada pria, wanita juga bisa mengalami hal ini. Setidaknya, mereka akan merasakannya 1 sampai 2 kali seumur hidup. Walau dalam beberapa kasus, ada juga yang mengalaminya beberapa kali.
Oleh karena itu, ada beberapa langkah mudah dalam mengatasi keluhan ini. Mulai dari tidur cukup setidaknya, 6 sampai 8 jam setiap hari. Dengan begini, tubuh bisa melakukan berbagai aktivitasnya tanpa ada beban berat karena, kurang istirahat.
Usahakan saat tidur suasana harus nyaman dan menyenangkan. Hanya saja, tetap pada aturan dan saran dari dokter. Misalnya, saja dilarang tidur sambil mendengarkan musik menggunakan headset.
Bila memang sulit tidur tanpa lampu, usahakan menggantinya menggunakan yang kecil saja. Dengan begini, otak bisa beristirahat tanpa ada gangguan. Selanjutnya, membiasakan diri berhenti bermain gadget setidaknya satu jam sebelum tidur.
Tanda-Tanda ketindihan yang harus mendapatkan perhatian
Pada dasarnya, kasus tersebut tidak membuat penderitanya mengalami luka parah atau menyebabkan kematian. Hanya saja, ada beberapa kondisi khusus yang membuat Anda harus membawanya ke rumah sakit segera, agar mendapatkan penanganan dokter.
Seperti, menimbulkan rasa cemas hingga khawatir secara berlebihan. Selanjutnya, satu hari penuh tubuh terasa lemas dan lemah, kemudian kesulitan untuk kembali tidur. Keadaan tersebut sudah mengganggu ke mental.
Kondisi ini terjadi bukan karena, makhluk halus tidak mau pergi, melainkan ketakutan yang terjadi akibat memikirkan perkataan mengenai mitos dan efek dari ketindihan tersebut. Dengan begini, tidak ada lagi cerita makhluk halus.
Ketindihan merupakan salah satu gangguan tidur yang dialami oleh kebanyakan orang. Karena, berbagai macam faktor, salah satunya adalah usia. Tetap menjaga kesehatan dengan berbagai menu makanan bergizi, berolahraga dan istirahat cukup agar gangguan tersebut tidak Anda alami.