in

Alasan Mengapa Orang Suka Koleksi Barang Antik

Bagikan Artikel Ini

Barang antik sampai saat ini masih mempunyai nilai jual walaupun, usianya sudah tua dan produknya sendiri sulit untuk digunakan. Namun, beberapa orang masih mencarinya bahkan, rela menawarnya dengan harga tinggi

Contohnya, Honda CB CC 200 yang saat ini angkanya mencapai Rp6 juta di berbagai e-Commerce, untuk personal bisa tembus Rp10 juta. Beberapa kesempatan walau harus dengan perjuangan masih digunakan untuk kopdar.

Coba bandingkan dengan motor era modern. Dimana, saat usianya sudah masuk tahun ke 5, harganya turun hampir separuhnya, untuk tipe matic kelas bawah setidaknya di angka Rp3 juta sampai Rp6 juta, itu saja masih melihat bagaimana kondisinya.

Pernyataannya sekarang, mengapa mereka menyukai koleksi seperti ini? Bukankah dari segi penampilan sudah kuno, performa di bawah rata-rata. Mungkin, ini penyebabnya, apakah Anda juga demikian?

Punya emosional sangat kuat

Poin pertama adalah mereka punya emosional sangat kuat terhadap produk tersebut. Misalnya saja, dulu saat masih kecil suka bepergian menggunakan mobil kuno yang dari model hampir mirip. Pergi ke mana saja bersama Ayah dan Ibu sampai akhirnya punya cerita yang menyenangkan.

Dari hubungan emosional inilah, orang tersebut pasti akan membelinya. Kemudian, dimasukkan dalam daftar museum pribadi. Dirawat dan diperhatikan melebihi anak sendiri, terkadang digunakan hanya untuk bersenang-senang.

Ikatan emosional ini memang sulit dilupakan. Apalagi, bila kisahnya berbanding terbalik. Dari punya mobil dijual untuk membayar hutang. Sekarang mengalami titik balik dan kembali sukses, rasanya mempunyai mobil tersebut seperti hidup kembali.

Sudah jatuh cinta

Poin kedua adalah sudah jatuh cinta dari model dan seluruh perangkatnya. Untuk pembahasan ini memang sulit, karena mereka menyukainya bukan hanya sedang tren atau ikutan saja, melainkan langsung dari hati.

Misalnya, melihat desain uang kuno langsung tertarik bahkan, sampai tahap mencari tahu seluk beluknya dan masih banyak lagi. Walaupun dari sisi psikologi kecintaan terhadap benda tersebut didorong dengan kisah masa lalu.

Tetapi, sejak awal memang sudah tumbuh perasaan ingin memliki. Kemudian, mencari tahu hingga akhirnya tidak mau berpisah, siklusnya memang hampir sama ketika Anda mencintai orang lain.

Untuk investasi jangka panjang

Mungkin, bagi sebagian orang terdengar aneh, mengapa bisa barang antik digunakan sebagai investasi. Jawabannya singkat saja, harga jualnya tinggi dan terkadang di luar nalar, mengapa demikian?

Banyak orang kaya menghamburkan uang dengan membeli barang antik sebagai bagian dari koleksi museum pribadi. Misalnya, punya mobil tua jumlahnya ada 6, dimasukkan ke garasi semua, terkadang digunakan tetapi, lebih sering hanya dilihat dan di service saja.

Hal seperti ini merupakan salah satu hobi yang sebenarnya wajar saja. Contohnya, seorang anak suka membeli mobil-mobilnya, kemudian ditempatkan pada almari khusus. Mereka hanya senang semua itu menjadi bagian dari dirinya.

Orang seperti ini berani membayar Anda berapa saja, asalkan mampu melengkapi koleksinya. Bahkan, harusnya Rp10 juta, tetapi karena suka dan ingin mendapatkannya naik menjadi Rp1 miliyar. Tidak masuk akal, hanya saja ada yang seperti itu.

Gengsi terhadap suatu kelompok

Perlu diketahui, ada beberapa kelompok menyebutkan, kolektor barang itu menyenangkan dan mampu menaikkan kadar gengsi mereka. Tidak heran semakin banyak koleksinya, mereka akan disegani dan dihargai.

Gengsi seperti ini selalu hadir oleh beberapa kelompok dimana mereka, selalu mengadakan pertemuan. Hal itu untuk melakukan update barang yang ditemukan serta berbagai macam pertunjukan koleksi.

Walau terkesan foya-foya. namun ada sebuah informasi yang bisa didapatkan sehingga, mampu menambah pengetahuan. Bagi para kolektor, semakin produk tersebut langka, maka harga dirinya akan bertambah pesat, bahkan lebih dihormati dari seorang menteri.

Koleksi benda antik memang menyenangkan hanya saja butuh keberanian dan rasa cinta tinggi agar tahu maksud serta arti sebenarnya. Kalau Anda, apakah mau ikutan menjadi kolektor barang anti juga?