Walau zaman sudah berkembang pesat dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun bagi masyarakat Jawa, tradisi tetap dijunjung tinggi. Seperti halnya penganut pesugihan yang masih terus dilestarikan sampai sekarang.
Harus diakui, sekarang dunia usaha penuh dengan tantangan. Bukan hanya banyak pemain baru, melainkan kondisi yang tidak menentu. Pada dasarnya, manusia itu tidak bisa untuk sabar dan terus berusaha.
Mereka selalu menginginkan hasil instan, cepat dan tidak peduli dengan risiko yang akan dihadapi. Begitu pula para penganut pesugihan yang hanya memikirkan hari ini tanpa tahu apa efeknya nanti.
Apakah penggunaan pesugihan seperti ini berpengaruh pada pembeli? Sebenarnya tidak, hanya saja menurut orang islam, makan seperti itu masuk dalam kategori haram dan tidak diperbolehkan.
Hanya saja, Anda sendiri kurang tahu apakah warung tersebut menggunakan bantuan penglaris atau tidak. Sebenarnya, untuk mengetahuinya bisa dilakukan dengan mudah, karena ada beberapa ciri yang menyebutkan mereka menggunakan bantuan setan agar barang dagangannya laris, apa saja itu? Coba simak di bawah ini!
Perbedaan rasa saat dibungkus dan makan di tempat
Poin pertama yang dapat dilakukan adalah lebih peka terhadap rasa. Biasanya, menu makanan saat di bawa pulang rasanya berubah. Tidak enak sama sekali, jauh berbeda saat dimakan di tempat.
Hanya saja, ada syarat dan ketentuan berlaku. Jangan sampai saat di bungkus Anda pergi dulu untuk berbelanja ini itu, kemudian malamnya baru dimakan. Sudah pasti cita rasanya akan sedikit berbeda.
Apalagi, kalau Anda memesan mie ayam sudah pasti teksturnya akan berubah. Untuk pembuktiannya, cobalah beli lalu pulang ke rumah dan langsung dinikmati. Sebenarnya, cara ini tetap akan mempengaruhi rasa hanya saja, tidak terlalu banyak,
Tetapi, jika satu suapan saja sudah merasakan tidak enak, mungkin saja mereka menggunakan penglaris. Lebih disarankan agar kepekaan lidah lebih terasa, Anda jangan makan atau minum apapun terlebih dulu.
Tidak seimbang pengunjung satu dengan lainnya
Ciri-ciri yang menggunakan penglaris selanjutnya adalah pengunjung yang tidak seimbang. Contohnya seperti ini, ada dua warung yang menjual menu makanan sama misalnya bakso, dari menu dan pelayanan juga mirip.
Hanya tempat duduk serta baju seragam saja berbeda. Ternyata, saat mereka buka terjadi ketimpangan. Dimana, satu laris sementara sebelahnya tidak, mungkin juga kondisi itu menggunakan penglaris. Hanya saja, perlu dilihat dulu secara keseluruhan.
Bila cita rasanya ternyata berbeda jauh, kebersihan, pelayanan terhadap pelanggan, dan tampilan menu dengan aslinya tidak sama. Maka, bisa dikatakan memang mereka menang karena kualitas bagus.
Tetapi, kalau jadinya terbalik sudah pasti ada campur tangan penglaris sehingga, mampu menarik pembeli untuk datang dan membelinya, sementara saat ingin mengunjungi sebelah ternyata seperti ada yang menghalangi.
Ada beberapa hal mencurigakan
Ciri terakhir adalah ada beberapa hal mencurigakan terkadang terlihat. Misalnya, menggunakan berbagai benda mistis yang ditaruh di satu tempat, atau terkadang sesaji yang selalu di taruh pada ruangan tertentu.
Bahkan, ada warung begitu mencolok dimana menu makanannya dilarang untuk dibawa pulang. Hal ini memang tidak wajar sama sekali. Kecuali, bila mereka dilarang makan ditempat masih masuk akal.
Pengusaha yang menggunakan penglaris terkedang ikut terjun menjadi kasir sebenarnya, hal ini masih wajar, anggap saja sang pemilik tidak mempercayai anak buahnya untuk memegang uang.
Bisa juga, mereka belum menemukan kasir yang cocok karena, tugasnya memegang uang sangat bahaya dan memiliki risiko tinggi. Pada beberapa orang tertentu biasanya, menikmati makanan dengan penglaris ini memiliki efek samping.
Menariknya, dampak tersebut berupa hal tidak wajar misalnya, merasa sangat kenyang sehingga 2 hari tidak makan. Bisa juga merasakan kelelahan yang teramat sangat sehingga, untuk beraktivitas kembali rasanya sulit.
Pedagang nakal seperti ini masih banyak di luar sana. Bila memang kurang yakin, lebih baik cari tempat lain. Karena, mereka yang laris dan terkenal belum tentu terbebas dari pesugihan. Jadi, hati-hati dan tetap peka terhadap rasa masakannya.