Masyarakat Jawa masih kental dengan kebudayaannya. Kondisi tersebut dibuktikan dengan masih percayanya mereka dalam menentukan tanggal baik untuk pernikahan. Dimana yang menentukan adalah weton atau hari dimana mereka lahir.
Banyak yang percaya angka yang terdapat pada hari tersebut berpengaruh besar terhadap kehidupan seseorang, termasuk untuk pernikahan. Bila perhitungan tersebut keliru, bisa jadi hubungan rumah tangga keduanya kurang harmonis.
Apakah itu benar? Semua memang mitos dan takdir dari Tuhan, hanya saja banyak orang merasakannya sendiri dimana, penanggalan jawa tersebut berdampak besar bagi hubungan rumah tangga keduanya.
Dalam mencari hari, biasanya akan menentukan dulu yang namanya Neptu atau besaran nilai pasaran dalam penanggalan jawa. Baik pasangan lelaki dan perempuan, selanjutnya dijumlahkan hingga nanti hasilnya diketahui berapa.
Angka tersebut biasanya mempunyai arti dan makna, sekaligus menjadi acuan dalam menentukan tanggal serta harinya. Untuk lebih jelasnya perhatikan perhitungannya secara terperinci
Melihat weton pasangan
Poin pertama yang harus diketahui adalah wetonnya terlebih dulu. Untuk melihatnya cukup mudah, lihat kapan Anda lahir sekaligus, hari pasaran jawa. Misalnya, pon, wage, kliwon, legi, pahing.
Perlu diketahui bahwa, setiap hari tersebut mempunyai angka masing-masing. Jangan lupa dijumlahkan antara hari dan pasarannya kemudian, dijumlahkan lagi antara keduanya. Contohnya saja, Adi lahir di kamis pon, sementara Rosa lahir di minggu legi.
Dari tabel angka dan perhitungan bisa dilihat untuk Adi memiliki nilai 15 sementara Rosa 10. Setelah sampai disini, biasanya akan melanjutkan ke tahap berikutnya penentuan tanggal, kapan hari baik pernikahannya.
Menentukan hari baik pernikahan
Untuk menentukan tanggal baik, dua perhitungan weton itu dijumlah maka mendapatkan angka 25. Kemudian, ditambahkan hari baik, dimana angka tersebut tidak ditentukan melainkan fleksibel.
Asalkan saat dijumlah nanti harus bisa dibagi 3. Misalnya kasus diatas, dengan neptu 25 + 2( agar bisa dibagi 3) jumlahnya 27 selanjutnya berdasarkan rumus pembagian maka hasilnya adalah 9
Bisa juga penambahan 5, 8, 11, 14, 17, 20, 23, 26, 29. Angka hari baik tersebut dijadikan acuan sebagai penentu hari kedua pasangan diperbolehkan menikah. Jika, dilihat dari angka tersebut maka, murut kalender jawa, ditemukan hari selasa legi atau kliwon, sabtu legi atau pahing,
Jika, setiap orang menginginkan pernikahan berlangsung di hari sabtu, maka pilihannya adalah legi atau pahing. Bagaimana tidak terlalu rumit bukan, perhitungan semacam ini?
Menentukan bulan pernikahan
Dalam menentukan bulan, sudah ada penanggalannya sendiri yaitu
- Suro bertengkar
- Sapar banyak hutang
- Maulud lemaha dan salah satu mati
- Bakda mulud diomongkan jelek
- Bakda jumadil akhir diartikan banyak musuh
- Jumadil akhir mempunyai makna kaya
- Rejeb banyak kawan
- Ruwah selamat
- Puasa banyak bencana
- Syawal sedikit rezeki
- Dulkaidah kekurangan
- Besar senang dan selamat
Menurut makna yang tersedia di atas bisa dikatakan bahwa, bulan yang dianjurkan untuk pernikahan adalah Ruwah, Jumadil Akhir, Besar.
Menentukan Jam Pernikahan
Dalam tradisi Jawa Sendiri sudah ditentukan waktu yang tepat untuk melangsungkan akad pernikahan mulai dari pukul 06:00, 08:24, 10:48, 13:21, dan 15:36 Dimana waktu tersebut dinilai cukup baik melangksungkan akad pernikahan.
Perlu diketahui penentuan hari ini bukan untuk resepsi pernikahan melainkan, ijabnya saja. Sementara untuk lainnya sendiri bebas mau jam serta harinya. Dengan mengikuti aturan tersebut membuat hubungan rumah tangga Anda ke depan pasti baik.
Pada dasarnya semua hari itu baik dan bagus, tetapi melaksanakan perhitungan weton ini lebih berdasarkan kepada menjalankan tradisi dan kebudayaan agar tidak punah. Jadi, kapan tanggal pernikahannmu?