Google menjadi mesin pencari yang digunakan hampir seluruh masyarakat di dunia. Semua informasi bisa diakses disana, mulai dari sejarah, olahraga, teknologi, sampai berbagai kejadian viral dapat diketahui.
Tidak hanya itu saja, platform tersebut juga mampu mengembangkan sayap hingga, mengambil alih berbagai kebutuhan. Seperti, email, musik, kalender, sampai asisten untuk membantu memudahkan operasional smartphone juga disematkan.
Secara keseluruhan, umat manusia memang tidak bisa lepas dari perangkat ini. Tetapi, apakah Anda tahu bahwa, sebelum mencapai kesuksesan besar seperti ini mereka juga pernah mengalami masa tertatih dan jatuh.
Bahkan, sempat ingin dijual dengan harga murah. Bila itu terjadi, kemungkinan saat ini umat manusia masih berada di zaman tradisional. Masih menggunakan koran, berita di televisi, serta peta untuk mendapatkan berbagai informasi.
Sejarah berdirinya Google
Situs pencarian ini sendiri terkonfirmasi di didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin waktu mereka masih duduk di bangku kuliah. Cikal bakalnya berada di tahun 1995, dimana keduanya bekerja sama untuk membuat sebuah mesin pencari yang diberi nama BackRub.
Nama tersebut berasal dari sebuah algoritma, dimana membentuk sebuah backlink dari laman, halaman, dan website. Pada awalnya, pengerjaan tersebut dilakukan melalui komputer dari Standford University. Kurang lebih selama 1 tahun.
Kemudian, pada 15 September 1977 perangkat itu akhirnya didaftarkan dengan nama Google. Hingga, akhirnya digunakan sampai sekarang. Kedua pendiri tersebut mempunyai latar belakang yang berbeda tetapi misi yang sama.
Perlu diketahui, awal mula peluncurannya tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Pembicaraan mereka berdua sangat tidak nyambung satu sama lain. Hingga terjadi perdebatan hebat.
Tetapi, pada akhirnya mereka saling memahami satu sama lain karena, mempunyai keinginan yang sama mengenai mesin pencari. Pada teknologinya terdapat istilah page rank yang sudah dipatenkan.
Hal ini, tentunya memudahkan langkah mereka dalam mengembangkan platform ini. Setelah sempat terhenti, akhirnya tahun 1996 proyek tersebut kembali berjalan. Dan rintangan sesungguhnya dimulai.
Cerita perjalanan pendirian Google
Sebelum memulainya kembali, mereka sempat berniat untuk menjualnya ke berbagai platform seperti Yahoo. Karena, keduanya ingin fokus dalam kuliah. Tetapi, Yahoo menolak dengan penawaran tersebut.
Mau tidak mau, mereka berdua harus menyelesaikan proyeknya sekaligus study secara bersamaan. memang sedikit keteteran tetapi, hanya itu yang mereka dapat lakukan untuk menyelamatkan impiannya dan juga sekolahnya.
Seiring berjalannya waktu akhirnya, keduanya mendapatkan investasi sebesar Rp1,3 miliar dari CO-Founder Sun. Bahkan, mendapatkan sebuah kantor pertama di garasi Susan Wojcicki, yang sekarang menjabat sebagai CEO Youtube.
Pada perjalanannya, angka investasi itu mampu mencuri perhatian dari Yahoo kembali. Akhirnya, memberikan penawaran sekitar Rp42 Triliun. Page dan Brian menolak, mereka ingin angkanya menjadi Rp 70 miliar.
Dari sini, Yahoo merasa kesal dan kecewa mengapa mereka dulu tidak membelinya, dikala penawarannya masih sangat murah. Karena, saat ini Google begitu digunakan hingga seluruh dunia.
Menurut sejarahnya cerita penolakan itu juga terjadi saat mereka menawarkan Google ke perusahaan Excite. Penolakan inilah yang membuat mereka untuk bangkit. Hingga akhirnya, mesin pencari tersebut mampu berkembang sangat pesat.
Pelajaran yang diambil dari Google
Ada banyak pelajaran bisa diambil dari sejarah pendirian Google tersebut. Mulai dari pendirinya sendiri bukan orang sembarangan tetapi, masih mau berusaha walau harus susah payah.
Coba saja kalau mereka menyerah begitu saja, pasti sekarang Anda tidak bisa menggunakan mesin pencari bernama Google. Selanjutnya, keyakinan dalam hati dan ide kreatif untuk membangun dan memulai sesuatu.
Mereka punya uang tetapi, tetap memanfaatkan investor sebagai bagian mendapatkan uang untuk menjalankan bisnisnya. Kondisi inilah yang harus diteladani dan dipelajari dari pendirian sebuah mesin pencari bernama Google.